Pages - Menu

Kamis, 30 Januari 2025

Psychology of Money by Morgan Housel

Penulis menceritakan hasil pengalaman dan pengamatannya dari beberapa orang selaku pebisnis yang awalnya dari nol menjadi kaya raya dan terus bertambah, ada pula yang sudah kaya namun serakah, ada pula yang hanya diam saja tapi tetap kaya, ada juga yang kelihatannya miskin tapi punya banyak duit, dan segala macam kelakuan orang berduit dengan duitnya. Dan pengaruh dunia dalam pergerakan ekonomi dan finansial para pemegang harta.

Beliau bercerita orang biasanya melihat harta dari nominal, tampilan, atau harta yang mereka miliki. Tapi sedikit sekali orang yang mau memikirkan bagaimana orang itu bisa kaya, dari mental, perilaku, kecerdasan, dsb. Yang intinya secara psikologisnya dan spiritual mereka miliki.

Banyak harta ≠ kaya

Apa yang orang lihat adalah harta, tapi kekayaan apa yang mereka sembunyikan. Orang dengan tampilannya mewah bisa dinilai hartanya. Seperi kendaraannya, pakaian, rumah, makanan, dsb. Tapi kekayaan seperi aset, rekening, pendapatan, bisnis, dll. tidak bisa terlihat oleh umum.

Menjadi kaya bukanlah seperti menang lotre atau judi, tiba-tiba mendapatkan uang yang banyak. Melainkan seperti menanam pohon yang akan menghasilkan banyak buah. secara perlahan menanam, merawat, dan terakhir panen. Dalam proses yang panjang inilah yang menjadikan orang itu pantas kaya. Bukan secara harta tapi secara kemampuan dalam mengolah harta yang menjadikan orang itu kaya.

Rendah diri. Tidak gampang terpengaruh dengan segala godaan ketika banyak harta, atau saat jauh miskin. Sehingga dengan sesama manusia dapat saling menghargai, sebab beberapa dari mereka ada yang beruntung dan ada yang tidak. Maka dari itu tidak perlu memperlihatkan kemewahan.

Tahu batasan. Uang adalah jembatan antara nafsu & pendapatan. Dapat menahan diri dari pengeluaran, tahu akan kebutuhan dan tahu apa yang harus dibelanjakan. Mengatur keuangan agar mendapatkan ketenangan jiwa. Tetap tabungkan untuk mengantisipasi bila terjadi krisis, masih dapat bertahan hidup.

Memaafkan kegagalan. Menganggap kegagalan adalah hal yang lumrah (biasa) dalam berbisnis. Dimaksudkan agar tidak kepikiran terus-menerus yang justru membuat anda terpuruk. Seberapapun anda kehilangan harta, jadikanlah pelajaran.

Waktu adalah harta yang semua orang punya, tapi apakah anda dapat memanfaatkannya? Waktu sangatlah penting untuk orang kaya, sebab kesempatan tidak pernah kembali. Gunakan waktu untuk menghasilkan uang. Kemudian gunakan uang untuk membeli waktu. Time is money.

Menentukan tujuan, uang anda mau diapakan? butuh kecerdasan finansial untuk ini. Sebab ada resiko yang harus ditanggung dan itu akan melibatkan fisik dan mental. Hal ini juga berpengaruh ke anggota keluarga dari sikap yang anda ambil. Sedangkan apa saja bisa terjadi di masa depan, persiapan apa yang sudah diterapkan? Pelajari situasi yang sudah terjadi sebelumnya. Dengan kata lain harus berhati-hati. Bersabar lebih baik dari pada menyesal kemudian. Karena kali ini bisa saja berbeda.

Semua orang punya gaya finansial yang berbeda, hargai itu, dan temukan gaya finansial anda sendiri. Karena setiap orang punya tujuan dan keinginan yang berbeda dengan uang mereka. Maka dari itu, cara mereka belum tentu cocok untuk anda. Lebih baik temukan cara anda sendiri.

Kemana kekayaan akan membawa anda? Banyak orang kaya dengan mental mereka, uang sisa bukan disimpan untuk pribadi. Selaku poin pertama dan kedua. Uang sisa mereka selalu dikeluarkan untuk kepentingan kemanusiaan. Menyumbangkan dana (memodalkan) ke semua jangkauan yang sekiranya saling memberi manfaat yang akan berdampak besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.